ASSALAMUALAIKUM.WR.WB
INTRODUCE………..
APA
SIH FISIKA ITU ??? J
Umumnya dari sebagian
mahasiswa kurang atau bahkan tidak menyukai mata kuliah fisika dengan pandangan
bahwa pelajaran fisika itu sulit dan seringkali dihindari. Nah, disini kita
akan coba membantu untuk mengenali apasih fisika itu bagi yang masih semester
awal. Okeee J
JFisika
merupakan ilmu pengetahuan dasar yang mempelajari tentang gejala alam
yang terjadi di jagad raya.
JFisika
merupakan ilmu pengetahuan dasar yang mempelajari sifat-sifat dan interaksi
antar materi dan radiasi.
JFisika
merupakan ilmu pengetahuan yang didasarkan pada pengamatan eksperimental dan
pengukuran kuantitatif (Metode Ilmiah).
Ilmu
Pengetahuan atau Sains
1.
Suatu sistem untuk memperoleh atau mencari pengetahuan (knowledge)
tentang setiap aspek alam semesta (universe) dengan serangkaian cara
(metode) tertentu.
- Ilmu pengetahuan dikelompokkan menjadi dua berdasarkan objek yang diamati yaitu : Ilmu Pengetahuan Alam (Fisika, Kimia, Biologi, Pertanian dll) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (Sosiologi, Sejarah, Hukum dll)
- Ilmu Pengetahuan Alam dikelompokkan menjadi Ilmu Murni (Fisika, Kimia dan Biologi), Ilmu Terapan (Pertanian, Farmasi, Geofisika dll) dan Ilmu Teknik (T.Mesin, T.Sipil, T.Elektronika dll)
a.
ARCHEOLOGY
Pencarian Benda Purbakala à Metode Geofisika
Penentuan Usia à Radio Carbon Dating
b.
PETROLOGY à
Struktur Lapisan Bumi (Metode Seismic)
c.
TEKNIK SIPIL à Jembatan (Statika)
d.
Teknik Mesin
Mesin à
Mekanika, Termodinamika
e.
Teknik Elektro
PLTA (Generator) à Konsep Energi, Induksi Magnet
f.
Kedokteran
Infus (Konsep Tekanan), Rontgen
(Sinar-X), Kacamata (Optik)
g.
Pertanian à Pencarian Bibit Unggul (Radiasi)
PERISITIWA ALAM
Perilaku partikel di dalam ruang dari waktu
ke waktu, termasuk bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain.
BESARAN FISIKA DAN SISTEM SATUAN
Pengukuran dilakukan
untuk memperoleh Hasil Pengukuran. Untuk itu diperlukan Alat Ukur.
Ada dua komponen
penting dalam penyajian Hasil Pengukuran, yaitu “Harga” dan “Satuan”.
Untuk menentukan Harga
dan Satuan diperlukan Standar ukuran dan Sistem Satuan. (Terdapat
berbagai sistem satuan, baik yang berlaku secara lokal/tradisional maupun
internasional).
Untuk membuat alat
ukur perlu dilakukan Kalibrasi. Kalibrasi
dilakukan berdasarkan standar ukuran (acuan) dan satuan yang dipakai.
Dalam kehidupan
sehari-hari terdapat berbagai macam
sistem satuan dan sistem penyajian harga (angka).
Dalam dunia keilmuan
telah disepakati bahwa sistem satuan yang dipakai adalah Sistem Internasional
atau SI (Le Systeme International d’Unites) dan penyajian harga
digunakan Sistem Matriks (desimal).
Apakah besaran fisika ?
Besaran fisika dapat
dijelaskan secara konseptual maupun secara matematis.
1.
Secara konseptual
Terdiri atas :
a.
Besaran pokok yaitu : besaran yang ditetapkan dengan suatu standar ukuran
b.
Besaran turunan yaitu : Besaran yang dirumuskan dari besaran-besaran
pokok
2.
Secara sistematis
Terdiri atas :
a.
Besaran skalar yaitu : hanya
memiliki nilai
b.
Besaran vektor yaitu : : memiliki nilai dan arah
Ø
Besaran :
Sesuatu yang dapat diukur à dinyatakan dengan angka
(kuantitatif)
Contoh : panjang, massa, waktu, suhu, dll.
Besaran Fisika baru terdefenisi jika : ada
nilainya (besarnya), ada satuannya
Ø
Mengukur :
Membandingkan
sesuatu dengan sesuatu yang lain yang sejenis yang ditetapkan sebagai satuan.
contoh
: panjang jalan 10 km
Besaran pokok (dalam SI) dan
satuan (dalam SI)
1. Massa (kg)
2. Panjang
(meter)
3. Waktu
(sekon)
4. Arus listrik
(ampere)
5. Suhu
(kelvin)
6. Jumlah zat
(mol)
7. Intensitas
(kandela)
Definisi
standar besaran pokok
Ø Panjang -
meter :
Satu meter adalah panjang lintasan di dalam ruang hampa
yang dilalui oleh cahaya dalam selang waktu 1/299,792,458 sekon.
Ø Massa -
kilogram :
Satu kilogram adalah massa silinder platinum iridium
dengan tinggi 39 mm dan diameter 39 mm.
Ø Waktu -
sekon
Satu sekon adalah 9,192,631,770 kali periode (getaran)
radiasi yang dipancarkan oleh atom cesium-133 dalam transisi antara dua tingkat
energi (hyperfine level) yang terdapat pada aras dasar (ground state).
Besaran
Turunan
v Contoh :
F Kecepatan
•
pergeseran yang dilakukan persatuan waktu
•
satuan : meter per sekon (ms-1)
F Percepatan
•
perubahan kecepatan per satuan waktu
•
satuan : meter per sekon kuadrat (ms-2)
F Gaya
•
massa kali percepatan
•
satuan : newton (N) = kg m s-2
Dimensi
Dimensi menyatakan esensi dari suatu besaran
fisika yang tidak bergantung pada satuan yang digunakan.
Jarak antara dua tempat dapat dinyatakan dalam meter,
mil, langkah,dll. Apapun satuannya jarak pada dasarnya adalah “panjang”.
Analisa
Dimensi
a.
Suatu besaran dapat dijumlahkan atau dikurangkan apabila
memiliki dimensi yang sama.
- Setiap suku dalam persamaan fisika harus memiliki dimensi yang sama.
Pengamatan dapat dilakukan secara langsung
pada peristiwa alam ataupun melalui eksperimen. Untuk melakukan eksperimen
disusun suatu model dari peristiwa nyata.
Model : Imaginasi
ilmuwan tentang peristiwa alam yang dibuat untuk menjelaskan peristiwa alam
yang sesungguhnya.
Untuk menjelaskan peristiwa alam dilakukan
pengamatan (dan pengukuran). Yang diamati (diukur) adalah suatu besaran fisika.
Dalam eksperimen dilakukan pengukuran
sehingga diperoleh kuantitas (hasil pengukuran) yang dapat digunakan untuk
menganalisis karakterisitik interaksi antar materi yang teramati. Untuk menjelaskan karakteristik interaksi
antar materi diperlukan teori. Untuk
menyusun teori diperlukan konsep.
Konsep : suatu
abtraksi dasar yang tidak dapat dijelaskan akan keberadaannya, walaupun dari
sudut pandang besaran fisika dapat didefinisikan dengan jelas.
Teori yang disusun berdasarkan suatu model
tertentu dan telah teruji berlaku umum dapat dipandang sebagai Hukum Fisika.
BESARAN SKALAR DAN VEKTOR
- Sifat besaran fisis : Skalar, Vektor
1. Besaran Skalar
Besaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besar dinyatakan oleh
bilangan dan satuan).
Contoh :
waktu, suhu, volume, laju, energi Catatan : skalar tidak tergantung sistem koordinat
2.
Besaran Vektor
Besaran yang dicirikan oleh besar dan arah.
Contoh :
kecepatan, percepatan, gaya
Catatan : vektor
tergantung sistem koordinat
PENGGAMBARAN
DAN PENULISAN (NOTASI) VEKTOR
Titik P : Titik pangkal vektor
Titik Q : Ujung vektor
Tanda panah : Arah vektor
Panjang PQ = |PQ| : Besarnya (panjang) vektor
GERAK LURUS (1 Dimensi)
v
Suatu benda dikatakan bergerak
bila kedudukannya selalu berubah terhadap suatu acuan
v
Ilmu yang mempelajari gerak
tanpa mempersoalkan penyebabnya disebut Kinematika
v
Untuk menghindari terjadinya
kerumitan gerakan benda dapat didekati dengan analogi gerak partikel (benda
titik)
v
Gerak lurus disebut juga
sebagai gerak satu dimensi
PERPINDAHAN, KECEPATAN DAN PERCEPATAN
1. Perpindahan
(vektor) yaitu : Perubahan kedudukan benda dalam selang waktu tertentu (tergantung sistem
koordinat).
2. Kecepatan
(vektor) yaitu
: Bila benda
memerlukan waktu Dt untuk
mengalami perpindahan DX, maka :
a. Kecepatan rata – rata yaitu :
perpindahan dibagi waktu yang diperlukan.
b. Kecepatan sesaat yaitu : Kecepatan rata-rata apabila selang waktu mendekati nol (kecepatan pada
suatu saat tertentu).
3. Percepatan
Percepatan
rata – rata yaitu : Perubahan kecepatan per satuan
waktu.
Percepatan
sesaat yaitu : Perubahan kecepatan pada suatu saat tertentu
(percepatan
rata-rata apabila selang waktu mendekati nol).
GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
Gerak
benda pada lintasan lurus dengan kecepatan tetap
Rumus :
X = x0 + vt
GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)
Gerak
lurus yang percepatannya tidak berubah (tetap) terhadap waktu à dipercepat beraturan.
Rumus :
x = x0 + v0t +
½ at2
v = v0 + at
GERAK JATUH BEBAS
ü Merupakan contoh dari gerak
lurus berubah beraturan
ü Percepatan yang digunakan untuk
benda jatuh bebas adalah percepatan gravitasi (biasanya g = 9,8 m/det2)
ü Sumbu koordinat yang dipakai
adalah sumbu y
Rumus :
v = v0 - gt
y = y0 + vot –
½ gt2
v2 = v02
- 2g (y – y0)
GERAK DUA DIMENSI (DALAM BIDANG DATAR)
Ø Gerak dalam bidang datar
merupakan gerak dalam dua dimensi
Ø Contoh gerak pada bidang datar : Gerak peluru, Gerak melingkar, Gerak relatif
VEKTOR POSISI, KECEPATAN DAN PERCEPATAN
1. VEKTOR POSISI (andaikan partikel bergerak pada
lintasan melengkung)
Vektor Posisi r1 = OA = x1 i + y1 j
Vektor
Posisi r2 = OB = x2 i
+ y2 j
Pergeseran = Dr = AB = r2
– r1
=
(x2 i + y2 j) - x1 i
+ y1 j
= (x2 - x1) i – (y2
- y1) j
= Dx i – Dy j
2. KECEPATAN
Perubahan posisi per satuan
waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar