Senin, 14 Maret 2016

Pengantar Industri Agro



MAKALAH
BAHAN INDUSTRI KIMIA
MENGENAI
PENGOLAHAN KELAPA SAWIT”

Disusun oleh kelompok 1 :
INTAN PUTRI ARMADESI (1420071)          
HESTI MIFTA REZKY  (1420072)
YOSSY NAFRIA (1420073)
MERY OKTAVIANTI (1420074)
MARNI SANTI(1420076)
BERLIAN MUTTAQIN(1420078)
WENI WASTUTI (1420077)
RILA WIDIATI(1420079)
RELI DESRIENTI(1420080)
INSANIL HUSNA(1420081)
                             THESSA RIANDI(1420082)

Dosen Pembimbing : Ir. Martalius

PROGRAM STUDI KIMIA ANALISIS
AKADEMI TEKNOLOGI INDUSTRI PADANG
2014 / 2015






DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................        i
DAFTAR ISI..............................................................................................        ii

BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang..........................................................................        1
1.2    Rumusan  Masalah....................................................................        1
1.3    Tujuan Penelitian.......................................................................        2

BAB 2 : PEMBAHASAN
2.1  Penerimaan TBS (Tandan Buah Segar)......................................        3
2.2  Pernyotiran.................................................................................        4
2.3  Proses Perebusan (Stelizer)........................................................        5
2.4  Proses Penebah (Tresher process)...............................................       7
2.5  Proses Pengempaan (Pressing process)......................................        8
2.6  Proses Pemurnian Minyak (Clarification process)……………..        9
2.7  Proses Pengolahan Biji (Kernel station)………………………. 13

BAB 3 : PENUTUP
3.1  Kesimpulan......................................................................................        16
3.2  Saran................................................................................................        17

DAFTAR PUSTAKA



KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum  warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongannya mungkin penulis tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah  kepada baginda tercinta yakni nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Pengolahan Kelapa sawit”, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai penyusun dengan berbagai sumber. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari  Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan,  walaupun makalah ini kurang sempurna dan memerlukan perbaikan.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen bahan industri kimia yaitu Bapak Ir. Martalius yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun makalah yang baik dan sesuai kaidah.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun  makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun, kami mengucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Padang , 04 Juni 2015

                         Penulis




 
BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang memiliki kesuburan tanah yang baik. Wilayah indonesia memiliki daerah yang luas dan subur karena dilalui oleh garis khatulistiwa, oleh karena itu di daerah  Indonesia umumnya banyak masyarakat yang bercocok tanam. Salah satu tanaman yang dapat ditanam degan baik yaitu kelapa sawit. Kelapa sawit merupakan tumbuhan pohon. Bunga dan buahnya berupa tandan dan bercabang banyak. Memilki buah kecil dan apabila matang, akan berwarna merah kehitaman. Untuk daging buahnya padat serta mengandung minyak.  Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman yang memiliki banyak manfaat, yang dapat dijadikan produk dari bahan baku kelapa sawit setelah diolah. Seperti contohnya pembuatan minyak goreng, sabun, kosmetik, bioliser dan lain-lain.
Untuk itu penulis mengangkat tema yaitu “Pengolahan Kelapa Sawit.” Dalam pengolahan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit hingga menjadi minyak CPO.
1.2   Rumusan Masalah
1.      Bagaimana proses pengolahan kelapa sawit menjadi CPO ?
2.      Instrument mesin apa saja yang dipergunakan dalam proses pengolahan kelapa sawit?
3.      Bagaimana cara pengolahan tandan buah segar ?




1.3   Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan  makalah ini adalah sebagai penunjang pengetahuan kita untuk mengetahui tentang “Proses Pengolahan Kelapa Sawit & mengenal alat-alat / instrument mesin yang digunakan. Dan dapat dijadikan sebagai dasar untuk bercocok tanam kelapa sawit.



















BAB II
PEMBAHASAN
2.1   Penerimaan TBS (Tandan Buah Segar)
Buah yang masuk ke pabrik pada umumnya berasal dari kebun seinduk dan dari pihak ketiga.Kualitas buah yang diterima pabrik harus diperiksa tingkat kematangannya.Jenis buah yang masuk ke PKS pada umumnya adalah Jenis Tenera dan Jenis Dura dengan spesifikasi berbeda.Kriteria matang panen merupakan faktor penting dalam pemeriksaan kualitas buah di stasiun penerimaan TBS. Setelah itu dimasukkan ke dalam Weighbridge/ Jembatan Timbang.
Pada Pabrik Kelapa Sawit jembatan timbang yang dipakai menggunakan sistem komputer untuk meliputi berat. Prinsip kerja dari jembatan timbang yaitu truk yang melewati jembatan timbang berhenti 5 menit, kemudian dicatat berat truk awal sebelum TBS dibongkar dan sortir, kemudian setelah dibongkar truk kembali ditimbang, selisih berat awal dan akhir adalah berat TBS yang ditrima
Satu unit timbangan, jembatan timbangan (weighbridge) buatan USA dengan kapasitas 30.000 kg menggunakan empat load cell, perlu disediakan dan dipasang di kantor. Loading Ramp (tempat penimbun) dengan 7 pintu dan digerakkan secara hydraulic buatan USA dengan kapasitas + 12,5 ton TBS per pintu dipasang di ujung bangunan.



2.2  Penyortiran
Kualitas buah yang diterima pabrik harus diperiksa tingkat kematangannya. Jenis buah yang masuk ke PKS pada umumnya jenis Tenera dan jenis Dura. Kriteria matang panen merupakan faktor penting dalam pemeriksaan kualitas buah distasiun penerimaan TBS (Tandan Buah Segar).
Pematangan buah mempengaruhi terhadap rendamen minyak dan ALB (Asam Lemak Buah) yang dapat dilihat pada tabel berikut : Kematangan
Kematangan buah
Rendamen minyak (%)
Kadar ALB (%)
Buah mentah
14 – 18
1,6 – 2,8
Setengah matang
19 – 25
1,7 – 3,3
Buah matang
24 – 30
1,8 – 4,4
Buah lewat matang
28 – 31
3,8 – 6,1


2.3 Proses Perebusan (Sterilizer)
Lori yang telah diisi TBS dimasukan kedalam sterilizer dengan menggunakan capstand.
Tujuan perebusan :
  • Mengurangi peningkatan asam lemak bebas.
  • Mempermudah proses pembrodolan pada threser.
  • Menurunkan kadar air.
  • Melunakan daging buah, sehingga daging buah mudah lepas dari biji.

Bila poin dua tercapai secara efektif maka semua poin yang lain akan tercapai juga. Sterilizer memiliki bentuk panjang 26 m dan diameter pintu 2,1 m. Dalam sterilizer dilapisi Wearing Plat setebal 10 mm yang berfungsi untuk menahan steam, dibawah sterilizer terdapat lubang yang gunanya untuk pembuangan air condesat agar pemanasan didalam sterilizer tetap seimbang.
Dalam proses perebusan minyak yang terbuang %7,0. Dalam melakukan proses perebusan diperlukan uap untuk memanaskan sterilizer yang disalurkan dari boiler. Uap yang masuk ke sterilizer 2,8 - C140,cmkg302 dan direbus selama 90 menit.




2.4 Proses Penebah (Thereser Process)
v  Hoisting Crane
Fungsi dari Hoisting Crane adalah untuk mengangkat lori dan menuangkan isi lori ke bunch feeder (hooper). Dimana lori yang diangkat tersebut berisi TBS yang sudah direbus.
v  Thereser
Fungsi dari Theresing adalah untuk memisahkan buah dari janjangannya dengan cara mengangkat dan membantingnya serta mendorong janjang kosong ke empty bunch conveyor.
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Tippler

Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Inclined Fruit Bar Conveyor

2.5 Proses Pengempaan (Pressing Process)
Proses Kempa adalah pertama dimulainya pengambilan minyak dari buah Kelapa Sawit dengan jalan pelumatan dan pengempaan. Baik buruknya pengoperasian peralatan mempengarui efisiensi pengutipan minyak. Proses ini terdiri dari :
v  Digester
Setelah buah pisah dari janjangan, maka buah dikirim ke Digester dengan cara buah masuk ke Conveyor Under Threser yang fungsinya untuk membawa buah ke Fruit Elevator yang fungsinya untuk mengangkat buah keatas masuk ke distribusi conveyor yang kemudian menyalurkan buah masuk ke Digester. Didalam digester tersebut buah atau berondolan yang sudah terisi penuh diputar atau diaduk dengan menggunakan pisau pengaduk yang terpasang pada bagian poros II, sedangkan pisau bagian dasar sebagai pelempar atau mengeluarkan buah dari digester ke screw press.
Fungsi Digester :
·      Melumatkan daging buah.
·      Memisahkan daging buah dengan biji.
·      Mempersiapkan Feeding Press.
·      Mempermudah proses di Press.
·      Menaikkan Temperatur.

                        Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Digester & Screw Press

v  Screw Press
Fungsi dari Screw Press adalah untuk memeras berondolan yang telah dicincang, dilumat dari digester untuk mendapatkan minyak kasar. Buah – buah yang telah diaduk secara bertahap dengan bantuan pisau – pisau pelempar dimasukkan kedalam feed screw conveyor dan mendorongnya masuk kedalam mesin pengempa ( twin screw press ). Oleh adanya tekanan screw yang ditahan oleh cone, massa tersebut diperas sehingga melalui lubang – lubang press cage minyak dipishkan dari serabut dan biji. Selanjutnya minyak menuju stasaiun clarifikasi, sedangkan ampas dan biji masuk kestasiun kernel.

2.6 Proses Pemurnian Minyak ( Clarification Station )
Setelah melewati proses Screw Press maka didapatlah minyak kasar / Crude Oil dan ampas press yang terdiri dari fiber. Kemudian Crude Oil masuk ke stasiun klarifikasi dimana proses pengolahannya sebagai berikut :
  1. Sand Trap Tank ( Tangki Pemisah Pasir)
Setelah di press maka Crude Oil yang mengandung air, minyak, lumpur masuk ke Sand Trap Tank. Fungsi dari Sand Trap Tank adalah untuk menampung pasir. Temperatur pada sand trap mencapai 95 0C.


  1. Vibro Seperator / Vibrating Screen
Fungsi dari Vibro Separator adalah untuk menyaring Crude Oil dari serabut – serabut yang dapat mengganggu proses pemisahan minyak. Sistem kerja mesin penyaringan itu sendiri dengan sistem getaran – getaran pada Vibro kontrol melalui penyetelan pada bantul yang di ikat pada elektromotor. Getaran yang kurang mengakibatkan pemisahan tidak efektif.
  1. Vertical Clarifier Tank (VCT)            
Fungsi dari VCT adalah untuk memisahkan minyak, air dan kotoran (NOS) secara gravitasi. Dimana minyak dengan berat jenis yang lebih kecil dari 1 akan berada pada lapisan atas dan air dengan berat jenis = 1 akan berada pada lapisan tengah sedangkan NOS dengan berat jenis lebih besar dari 1 akan berada pada lapisan bawah.
Fungsi Skimmer dalam VCT adalah untuk membantu mempercepat pemisahan minyak dengan cara mengaduk dan memecahkan padatan serta mendorong lapisan minyak dengan Sludge. Temperatur yang cukup (95 0C) akan memudahkan proses pemisahan ini.
Prinsip kerja didalam VCT dengan menggunakan prinsip keseimbangan antara larutan yang berbeda jenis. Prinsip bejana berhubungan diterapkan dalam mekanisme kerja di VCT.
  1. Oil Tank
Fungsi dari Oil Tank adalah untuk tempat sementara Oil sebelum diolah oleh Purifier. Pemanasan dilakukan dengan menggunakan Steam Coil untuk mendapatkan temperatur yang diinginkan yakni 95o C. Kapasitas Oil Tank 10 Ton / Jam.
  1. Oil Purifier
Fungsi dari Oil Purifier adalah untuk mengurangi kadar air dalam minyak dengan cara sentrifugal. Pada saat alat ini dilakukan proses diperlukan temperatur suhu 95o C.
  1. Vacuum Dryer
Fungsi dari Vacuum Dryer adalah untuk mengurangi kadar air dalam minyak produksi. Sistem kerjanya sendiri adalah minyak disimpan kedalam bejana melalui Nozel. Suatu jalur resirkulasi dihubungkan dengan suatu pengapung didalam bejana, sehingga bilamana ketinggian permukaan minyak menurun pengapung akan membuka dan mensirkulasi minyak kedalam bejana.
  1. Sludge Tank
Fungsi dari Sludge Tank adalah tempat sementara sludge ( bagian dari minyak kasar yang terdiri dari padatan dan zat cair) sebelum diolah oleh sludge seperator. Pemanasan dilakukan dengan menggunakan sistem injeksi untuk mendapatkan temperatur yang dinginkan yaitu 95o C.
  1. Sand Cyclone / Pre- cleaner
Fungsi dari Sand Cyclone adalah untuk menangkap pasir yang terkandung dalam sludge dan untuk memudahkan proses selanjutnya.
  1. Brush Strainer ( Saringan Berputar )
Fungsi dari Brush Strainer adalah untuk mengurangi serabut yang terdapat pada sludge sehingga tidak mengganggu kerja Sludge Seperator. Alat ini terdiri dari saringan dan sikat yang berputar.
  1. Sludge Seperator
Fungsi dari Sludge Seperator adalah untuk mengambil minyak yang masih terkandung dalam sludge dengan cara sentrifugal. Dengan gaya sentrifugal, minyak yang berat jenisnya lebih kecil akan bergerak menuju poros dan terdorong keluar melalui sudut – sudut ruang tangki pisah.
  1. Storage Tank
Fungsi dari Storage Tank adalah untuk penyimpanan sementara minyak produksi yang dihasilkan sebelum dikirim. Storage Tank harus dibersihkan secara terjadwal dan pemeriksaan kondisi Steam Oil harus dilakukan secara rutin, karena apabila terjadi kebocoran pada pipa Steam Oil dapat.

Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit -  Clarification Station & Oil Storage Tank

2.7 Proses Pengolahan Biji ( Kernel Station )
Telah dijabarkan bahwasanya setelah pengepresan akan menghasilkan Crude Oil dan Fiber. Fiber tersebut akan masuk kestasiun Kernel dan akan dijabarkan proses pengolahannya.
v  Cake Breaker Conveyor (CBC)
Fungsi dari Cake Breaker Conveyor adalah untuk membawa dan memecahkan gumpalan Cake dari stasiun Press ke depericarper.
v  Depericarper
Fungsi dari Depericarper adalah untuk memisahkan fiber dengan nut dan membawa fiber untuk menjadi bahan bakar boiler. Fungsi kerjanya adalah tergantung pada berat massa, yang massanya lebih ringan (fiber) akan terhisap oleh fan tan. Yang massanya lebih berat (nut) akan masuk ke Nut Polishing drum.
Fungsi dari Nut Polishing Drum adalah :
1. Membersihkan biji dari serabut – serabut yang masih melekat.
2. Membawa nut dari Depericarper ke Nut transport.
3. Memisahkan nut dari sampah.
4. Memisahkan gradasi nut.


v  Nut Silo
Fungsi dari Nut Silo adalah tempat penyimpanan sementara nut sebelum diolah pada proses berikutnya. Bila proses pemecahan nut dengan menggunakan nut Craker maka nut silo harus dilengkapi dengan sistem pemanasan (Heater).
v  Riplle Mill
Fungsi dari riplle Mill adalah untuk memecahkan nut. Pada Riplle Mill terdapat rotor bagian yang berputar pada Riplle Plate bagian yang diam. Nut masuk diantara rotor dan Riplle Plate sehingga saling berbenturan dan memecahkan cangkang dari nut.
v  Claybath
Fungsi dari Claybath adalah untuk memisahkan cangkang dan inti sawit pecah yang besar dan beratnya hampir sama. Proses pemisahan dilakukan berdasarkan kepada perbedaan berat jenis. Bila campuran cangkang dan inti dimasukan kedalam suatu cairan yang berat jenisnya diantara berat jenis cangkang dan inti maka untuk berat jenisnya yang lebih kecil dari pada berat jenis larutan akan terapung diatas dan yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam. Kernel memiliki berat jenis lebih ringan dari pada larutan calcium carbonat sedangkan cangkang berar jenisnya lebih besar.
v  Hydro Cyclone
Fungsi dari Hydro Cyclone adalah :
1. Mengutip kembali inti yang terikut kecangkang.
2. Mengurangi losis (inti cangkang) dan kadar kotoran.
v  Kernel Dryer
Fungsi dari Kernel Dryer adalah untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam inti produksi. Jika kandungan air tinggi pada inti akan mempengaruhi nilai penjualan, karena jika kadar air tinggi maka ALB juga tinggi. Pada Kernel Silo ada 3 tingkatan yaitu atas 70 derajat celcius, tengah 60 derajat, bawah 50 derajat celcius. Pada sebagian PKS ada yang menggunakan sebaliknya yaitu atas 50 derajat, tengah 60 derajat, dan bawah 70 derajat celcius.
v  Kernel Storage
Fungsi dari Kernel ini adalah untuk tempat penyimpanan inti produksi sebelum dikirim keluar untuk dijual. Kernel Storage pada umumnya berupa bulk silo yang seharusnya dilengkapi dengan fan agar uap yang masih terkandung dalam inti dapat keluar dan tidak menyebabkan kondisi dalam Storage lembab yang pada akhirnya menimbulkan jamur kelapa sawit.
                                     Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Kernel Station
BAB III
PENUTUP
3.1         Kesimpulan
1.      Macam macam produk kelapa sawit diantaranya :
v  Minyak sawit : dari sabut dan CPO (Crude Palm Oil)
v  Minyak Inti sawit : biji sawit dan KO (Karnel Oil)
2.      Minyak kelapa sawit (Palm Oil) berasal dari serabut kelapa sawit.
3.      Jenis dan tahap pengolahan kelapa sawit menjadi CPO:
a.       Sterilisasi  (Perebusan) dalam sterilizer
b.      Penebahan (Perontokan Buah)
c.       Pengepresan/ pengempaan
d.      Pemurnian Minyak
e.       CST (continue settling tank)
4.      Peralatan yang digunakan :
a. Threser
b.Digester
c. Alat pengepresan (screw press).
d.                        Cake breaker conveyor
e. Vibrator Screen
f. Crude oil tank
g.Oil Purifer
h.Vacuum Drier
i.  Tangki timbun (Oil Storege Tank)
j.  CST (continue settling tank)  

3.2         Saran
·         Penulis mengharapkan dengan adanya makalah ini, kita dapat lebih menggali potensi dalam diri agar mampu menjadi seseorang yang mampu menciptakan hal-hal baru dan memanfaatkan peluang yang ada.
·         .Penulis berharap dengan adanya makalah ini, kita dapat mengetahui bagaiamana cara pengolahan kelapa sawit menjadi minyak goreng
·          Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk siapa saja dan mengambil pelajaran didalamnya.




DAFTAR KEPUSTAKAAN