MAKALAH
BAHAN INDUSTRI KIMIA
MENGENAI
“PENGOLAHAN
KELAPA SAWIT”
Disusun
oleh kelompok 1 :
INTAN PUTRI ARMADESI (1420071)
HESTI MIFTA REZKY (1420072)
YOSSY NAFRIA (1420073)
MERY OKTAVIANTI (1420074)
MARNI SANTI(1420076)
BERLIAN MUTTAQIN(1420078)
WENI WASTUTI (1420077)
RILA WIDIATI(1420079)
RELI
DESRIENTI(1420080)
INSANIL
HUSNA(1420081)
THESSA RIANDI(1420082)
Dosen Pembimbing : Ir. Martalius
PROGRAM STUDI KIMIA ANALISIS
AKADEMI
TEKNOLOGI INDUSTRI PADANG
2014 / 2015
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR
ISI.............................................................................................. ii
BAB
1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang.......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................... 1
1.3 Tujuan
Penelitian....................................................................... 2
BAB
2 : PEMBAHASAN
2.1 Penerimaan
TBS (Tandan Buah Segar)...................................... 3
2.2 Pernyotiran................................................................................. 4
2.3 Proses
Perebusan (Stelizer)........................................................ 5
2.4 Proses
Penebah (Tresher process)...............................................
7
2.5 Proses
Pengempaan (Pressing process)...................................... 8
2.6 Proses
Pemurnian Minyak (Clarification process)…………….. 9
2.7 Proses
Pengolahan Biji (Kernel station)………………………. 13
BAB
3 : PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................... 16
3.2 Saran................................................................................................ 17
DAFTAR
PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala
puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongannya mungkin penulis tidak akan
sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga
senantiasa tercurah kepada baginda
tercinta yakni nabi Muhammad SAW.
Makalah
ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Pengolahan Kelapa sawit”,
yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai penyusun dengan berbagai
sumber. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan, walaupun makalah ini
kurang sempurna dan memerlukan perbaikan.
Penyusun
juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen bahan industri kimia yaitu Bapak Ir.
Martalius yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana
cara menyusun makalah yang baik dan sesuai kaidah.
Semoga
makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan
dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang
membangun, kami mengucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Padang
, 04 Juni 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang memiliki kesuburan tanah yang baik. Wilayah
indonesia memiliki daerah yang luas dan subur karena dilalui oleh garis
khatulistiwa, oleh karena itu di daerah
Indonesia umumnya banyak masyarakat yang bercocok tanam. Salah satu
tanaman yang dapat ditanam degan baik yaitu kelapa sawit. Kelapa sawit
merupakan tumbuhan pohon. Bunga dan buahnya berupa tandan dan bercabang banyak.
Memilki buah kecil dan apabila matang, akan berwarna merah kehitaman. Untuk
daging buahnya padat serta mengandung minyak. Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman yang
memiliki banyak manfaat, yang dapat dijadikan produk dari bahan baku kelapa
sawit setelah diolah. Seperti contohnya pembuatan minyak goreng, sabun,
kosmetik, bioliser dan lain-lain.
Untuk itu penulis
mengangkat tema yaitu “Pengolahan Kelapa Sawit.” Dalam pengolahan tandan buah
segar (TBS) kelapa sawit hingga menjadi minyak CPO.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana proses
pengolahan kelapa sawit menjadi CPO ?
2.
Instrument mesin apa
saja yang dipergunakan dalam proses pengolahan kelapa sawit?
3.
Bagaimana
cara pengolahan tandan buah segar ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
sebagai penunjang pengetahuan kita untuk mengetahui tentang “Proses
Pengolahan Kelapa Sawit & mengenal alat-alat / instrument mesin yang
digunakan. Dan dapat dijadikan sebagai dasar untuk bercocok tanam kelapa sawit.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Penerimaan
TBS (Tandan Buah Segar)
Buah yang masuk ke pabrik
pada umumnya berasal dari kebun seinduk dan dari pihak ketiga.Kualitas buah
yang diterima pabrik harus diperiksa tingkat kematangannya.Jenis buah yang
masuk ke PKS pada umumnya adalah Jenis Tenera dan Jenis Dura dengan spesifikasi
berbeda.Kriteria matang panen merupakan faktor penting dalam pemeriksaan
kualitas buah di stasiun penerimaan TBS. Setelah itu dimasukkan ke dalam Weighbridge/ Jembatan Timbang.
Pada Pabrik Kelapa
Sawit jembatan timbang yang dipakai menggunakan sistem komputer untuk meliputi
berat. Prinsip kerja dari jembatan timbang yaitu truk yang melewati jembatan
timbang berhenti 5 menit, kemudian dicatat berat truk awal sebelum TBS
dibongkar dan sortir, kemudian setelah dibongkar truk kembali ditimbang,
selisih berat awal dan akhir adalah berat TBS yang ditrima
Satu unit timbangan,
jembatan timbangan (weighbridge) buatan USA dengan kapasitas 30.000 kg
menggunakan empat load cell, perlu disediakan dan dipasang di kantor. Loading
Ramp (tempat penimbun) dengan 7 pintu dan digerakkan secara hydraulic buatan
USA dengan kapasitas + 12,5 ton TBS per pintu dipasang di ujung bangunan.
2.2 Penyortiran
Kualitas
buah yang diterima pabrik harus diperiksa tingkat kematangannya. Jenis buah
yang masuk ke PKS pada umumnya jenis Tenera dan jenis Dura. Kriteria matang
panen merupakan faktor penting dalam pemeriksaan kualitas buah distasiun
penerimaan TBS (Tandan Buah Segar).
Pematangan buah mempengaruhi terhadap
rendamen minyak dan ALB (Asam Lemak Buah) yang dapat dilihat pada tabel
berikut : Kematangan
|
||
Kematangan buah
|
Rendamen minyak (%)
|
Kadar ALB (%)
|
Buah mentah
|
14 – 18
|
1,6 – 2,8
|
Setengah matang
|
19 – 25
|
1,7 – 3,3
|
Buah matang
|
24 – 30
|
1,8 – 4,4
|
Buah lewat matang
|
28 – 31
|
3,8 – 6,1
|
2.3 Proses
Perebusan (Sterilizer)
Lori yang telah diisi
TBS dimasukan kedalam sterilizer dengan menggunakan capstand.
Tujuan perebusan :
- Mengurangi peningkatan asam lemak bebas.
- Mempermudah proses pembrodolan pada threser.
- Menurunkan kadar air.
- Melunakan daging buah, sehingga daging buah mudah lepas dari biji.
Bila poin dua tercapai
secara efektif maka semua poin yang lain akan tercapai juga. Sterilizer
memiliki bentuk panjang 26 m dan diameter pintu 2,1 m. Dalam sterilizer
dilapisi Wearing Plat setebal 10 mm yang berfungsi untuk menahan steam, dibawah
sterilizer terdapat lubang yang gunanya untuk pembuangan air condesat agar
pemanasan didalam sterilizer tetap seimbang.
Dalam proses perebusan
minyak yang terbuang %7,0. Dalam melakukan proses perebusan diperlukan uap
untuk memanaskan sterilizer yang disalurkan dari boiler. Uap yang masuk ke
sterilizer 2,8 - C140,cmkg302 dan direbus selama 90 menit.
2.4
Proses Penebah (Thereser Process)
v Hoisting
Crane
Fungsi dari Hoisting
Crane adalah untuk mengangkat lori dan menuangkan isi lori ke bunch feeder
(hooper). Dimana lori yang diangkat tersebut berisi TBS yang sudah direbus.
v Thereser
Fungsi dari Theresing
adalah untuk memisahkan buah dari janjangannya dengan cara mengangkat dan
membantingnya serta mendorong janjang kosong ke empty bunch conveyor.
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Tippler
Foto
: Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Inclined Fruit Bar Conveyor
2.5
Proses Pengempaan (Pressing Process)
Proses Kempa adalah
pertama dimulainya pengambilan minyak dari buah Kelapa Sawit dengan jalan
pelumatan dan pengempaan. Baik buruknya pengoperasian peralatan mempengarui
efisiensi pengutipan minyak. Proses ini terdiri dari :
v Digester
Setelah buah pisah dari
janjangan, maka buah dikirim ke Digester dengan cara buah masuk ke Conveyor
Under Threser yang fungsinya untuk membawa buah ke Fruit Elevator yang
fungsinya untuk mengangkat buah keatas masuk ke distribusi conveyor yang
kemudian menyalurkan buah masuk ke Digester. Didalam digester tersebut buah
atau berondolan yang sudah terisi penuh diputar atau diaduk dengan menggunakan
pisau pengaduk yang terpasang pada bagian poros II, sedangkan pisau bagian
dasar sebagai pelempar atau mengeluarkan buah dari digester ke screw press.
Fungsi Digester :
· Melumatkan
daging buah.
· Memisahkan
daging buah dengan biji.
· Mempersiapkan
Feeding Press.
· Mempermudah
proses di Press.
· Menaikkan
Temperatur.
Foto
: Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Digester & Screw Press
v Screw
Press
Fungsi dari Screw Press
adalah untuk memeras berondolan yang telah dicincang, dilumat dari digester
untuk mendapatkan minyak kasar. Buah – buah yang telah diaduk secara bertahap
dengan bantuan pisau – pisau pelempar dimasukkan kedalam feed screw conveyor
dan mendorongnya masuk kedalam mesin pengempa ( twin screw press ). Oleh adanya
tekanan screw yang ditahan oleh cone, massa tersebut diperas sehingga melalui
lubang – lubang press cage minyak dipishkan dari serabut dan biji. Selanjutnya
minyak menuju stasaiun clarifikasi, sedangkan ampas dan biji masuk kestasiun
kernel.
2.6
Proses Pemurnian Minyak ( Clarification Station )
Setelah melewati proses
Screw Press maka didapatlah minyak kasar / Crude Oil dan ampas press yang
terdiri dari fiber. Kemudian Crude Oil masuk ke stasiun klarifikasi dimana
proses pengolahannya sebagai berikut :
- Sand Trap Tank ( Tangki Pemisah Pasir)
Setelah di press maka
Crude Oil yang mengandung air, minyak, lumpur masuk ke Sand Trap Tank. Fungsi
dari Sand Trap Tank adalah untuk menampung pasir. Temperatur pada sand trap
mencapai 95 0C.
- Vibro Seperator / Vibrating Screen
Fungsi dari Vibro
Separator adalah untuk menyaring Crude Oil dari serabut – serabut yang dapat
mengganggu proses pemisahan minyak. Sistem kerja mesin penyaringan itu sendiri
dengan sistem getaran – getaran pada Vibro kontrol melalui penyetelan pada
bantul yang di ikat pada elektromotor. Getaran yang kurang mengakibatkan
pemisahan tidak efektif.
- Vertical Clarifier Tank (VCT)
Fungsi dari VCT adalah
untuk memisahkan minyak, air dan kotoran (NOS) secara gravitasi. Dimana minyak
dengan berat jenis yang lebih kecil dari 1 akan berada pada lapisan atas dan
air dengan berat jenis = 1 akan berada pada lapisan tengah sedangkan NOS dengan
berat jenis lebih besar dari 1 akan berada pada lapisan bawah.
Fungsi Skimmer dalam
VCT adalah untuk membantu mempercepat pemisahan minyak dengan cara mengaduk dan
memecahkan padatan serta mendorong lapisan minyak dengan Sludge. Temperatur
yang cukup (95 0C) akan memudahkan proses pemisahan ini.
Prinsip kerja didalam
VCT dengan menggunakan prinsip keseimbangan antara larutan yang berbeda jenis.
Prinsip bejana berhubungan diterapkan dalam mekanisme kerja di VCT.
- Oil Tank
Fungsi dari Oil Tank
adalah untuk tempat sementara Oil sebelum diolah oleh Purifier. Pemanasan
dilakukan dengan menggunakan Steam Coil untuk mendapatkan temperatur yang
diinginkan yakni 95o C. Kapasitas Oil Tank 10 Ton / Jam.
- Oil Purifier
Fungsi dari Oil
Purifier adalah untuk mengurangi kadar air dalam minyak dengan cara
sentrifugal. Pada saat alat ini dilakukan proses diperlukan temperatur suhu 95o
C.
- Vacuum Dryer
Fungsi dari Vacuum
Dryer adalah untuk mengurangi kadar air dalam minyak produksi. Sistem kerjanya
sendiri adalah minyak disimpan kedalam bejana melalui Nozel. Suatu jalur
resirkulasi dihubungkan dengan suatu pengapung didalam bejana, sehingga
bilamana ketinggian permukaan minyak menurun pengapung akan membuka dan
mensirkulasi minyak kedalam bejana.
- Sludge Tank
Fungsi dari Sludge Tank
adalah tempat sementara sludge ( bagian dari minyak kasar yang terdiri dari
padatan dan zat cair) sebelum diolah oleh sludge seperator. Pemanasan dilakukan
dengan menggunakan sistem injeksi untuk mendapatkan temperatur yang dinginkan
yaitu 95o C.
- Sand Cyclone / Pre- cleaner
Fungsi dari Sand
Cyclone adalah untuk menangkap pasir yang terkandung dalam sludge dan untuk
memudahkan proses selanjutnya.
- Brush Strainer ( Saringan Berputar )
Fungsi dari Brush
Strainer adalah untuk mengurangi serabut yang terdapat pada sludge sehingga
tidak mengganggu kerja Sludge Seperator. Alat ini terdiri dari saringan dan
sikat yang berputar.
- Sludge Seperator
Fungsi dari Sludge
Seperator adalah untuk mengambil minyak yang masih terkandung dalam sludge dengan
cara sentrifugal. Dengan gaya sentrifugal, minyak yang berat jenisnya lebih
kecil akan bergerak menuju poros dan terdorong keluar melalui sudut – sudut
ruang tangki pisah.
- Storage Tank
Fungsi dari Storage
Tank adalah untuk penyimpanan sementara minyak produksi yang dihasilkan sebelum
dikirim. Storage Tank harus dibersihkan secara terjadwal dan pemeriksaan
kondisi Steam Oil harus dilakukan secara rutin, karena apabila terjadi
kebocoran pada pipa Steam Oil dapat.
Foto
: Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Clarification Station & Oil
Storage Tank
2.7
Proses Pengolahan Biji ( Kernel Station
)
Telah dijabarkan
bahwasanya setelah pengepresan akan menghasilkan Crude Oil dan Fiber. Fiber
tersebut akan masuk kestasiun Kernel dan akan dijabarkan proses pengolahannya.
v Cake
Breaker Conveyor (CBC)
Fungsi dari Cake
Breaker Conveyor adalah untuk membawa dan memecahkan gumpalan Cake dari stasiun
Press ke depericarper.
v Depericarper
Fungsi dari
Depericarper adalah untuk memisahkan fiber dengan nut dan membawa fiber untuk
menjadi bahan bakar boiler. Fungsi kerjanya adalah tergantung pada berat massa,
yang massanya lebih ringan (fiber) akan terhisap oleh fan tan. Yang massanya
lebih berat (nut) akan masuk ke Nut Polishing drum.
Fungsi dari Nut Polishing Drum adalah :
1.
Membersihkan biji dari serabut – serabut yang masih melekat.
2.
Membawa nut dari Depericarper ke Nut transport.
3.
Memisahkan nut dari sampah.
4.
Memisahkan gradasi nut.
v Nut
Silo
Fungsi dari Nut Silo
adalah tempat penyimpanan sementara nut sebelum diolah pada proses berikutnya.
Bila proses pemecahan nut dengan menggunakan nut Craker maka nut silo harus
dilengkapi dengan sistem pemanasan (Heater).
v Riplle
Mill
Fungsi dari riplle Mill
adalah untuk memecahkan nut. Pada Riplle Mill terdapat rotor bagian yang
berputar pada Riplle Plate bagian yang diam. Nut masuk diantara rotor dan
Riplle Plate sehingga saling berbenturan dan memecahkan cangkang dari nut.
v Claybath
Fungsi dari Claybath
adalah untuk memisahkan cangkang dan inti sawit pecah yang besar dan beratnya
hampir sama. Proses pemisahan dilakukan berdasarkan kepada perbedaan berat
jenis. Bila campuran cangkang dan inti dimasukan kedalam suatu cairan yang
berat jenisnya diantara berat jenis cangkang dan inti maka untuk berat jenisnya
yang lebih kecil dari pada berat jenis larutan akan terapung diatas dan yang
berat jenisnya lebih besar akan tenggelam. Kernel memiliki berat jenis lebih
ringan dari pada larutan calcium carbonat sedangkan cangkang berar jenisnya
lebih besar.
v Hydro
Cyclone
Fungsi dari Hydro Cyclone adalah :
1.
Mengutip kembali inti yang terikut kecangkang.
2.
Mengurangi losis (inti cangkang) dan kadar kotoran.
v Kernel
Dryer
Fungsi dari Kernel Dryer
adalah untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam inti produksi. Jika
kandungan air tinggi pada inti akan mempengaruhi nilai penjualan, karena jika
kadar air tinggi maka ALB juga tinggi. Pada Kernel Silo ada 3 tingkatan yaitu
atas 70 derajat celcius, tengah 60 derajat, bawah 50 derajat celcius. Pada
sebagian PKS ada yang menggunakan sebaliknya yaitu atas 50 derajat, tengah 60
derajat, dan bawah 70 derajat celcius.
v Kernel
Storage
Fungsi dari Kernel ini
adalah untuk tempat penyimpanan inti produksi sebelum dikirim keluar untuk
dijual. Kernel Storage pada umumnya berupa bulk silo yang seharusnya dilengkapi
dengan fan agar uap yang masih terkandung dalam inti dapat keluar dan tidak
menyebabkan kondisi dalam Storage lembab yang pada akhirnya menimbulkan jamur
kelapa sawit.
Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Kernel
Station
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1. Macam
macam produk kelapa sawit diantaranya :
v Minyak
sawit : dari sabut dan CPO (Crude Palm Oil)
v Minyak
Inti sawit : biji sawit dan KO (Karnel Oil)
2. Minyak
kelapa sawit (Palm Oil) berasal dari serabut kelapa sawit.
3. Jenis
dan tahap pengolahan kelapa sawit menjadi CPO:
a. Sterilisasi (Perebusan)
dalam sterilizer
b. Penebahan
(Perontokan Buah)
c. Pengepresan/
pengempaan
d. Pemurnian
Minyak
e. CST
(continue settling tank)
4. Peralatan
yang digunakan :
a. Threser
b.Digester
c. Alat
pengepresan (screw press).
d.
Cake breaker conveyor
e. Vibrator
Screen
f. Crude
oil tank
g.Oil
Purifer
h.Vacuum
Drier
i. Tangki
timbun (Oil Storege Tank)
j. CST
(continue settling tank)
3.2
Saran
·
Penulis mengharapkan dengan adanya makalah
ini, kita dapat lebih menggali potensi dalam diri agar mampu menjadi seseorang
yang mampu menciptakan hal-hal baru dan memanfaatkan peluang yang ada.
·
.Penulis berharap dengan adanya makalah
ini, kita dapat mengetahui bagaiamana cara pengolahan kelapa sawit menjadi
minyak goreng
·
Penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat untuk siapa saja dan mengambil pelajaran didalamnya.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
- Andi .2015 “ strategi pemasaran minyak kelapa sawit”.http://www.bumn.go.id, di unduh 16 MEI 2015.
- David.2015.“mesin pengolahan kelapa sawit”.http://informasikelapasawit.blogspot.com, di unduh 16 mei 2015
- Devi . 2015 “ proses pengolahan kelapa sawit menjadi minyak goreng”.http://budhegembu.blogspot.com, di unduh 17 mei 2015
- Putri. 2015. “ pemnafaatan limbah inti kelapa sawit”.http://www.slideshare.net,di unduh 17 mei 2015
- Santoso, Avit. 2015. “manfaat limbah kelapa sawit”. http://keripikkampus.blogspot.com , diakses pada 17 mei 2015