ALKOHOL
Sebelumnya
kita pahami dulu mengenai…
Asal-usul
Senyawa Organik
•
Secara alami dijumpai pada tumbuhan, hewan dan
bahan bakar fosil.
•
Semua senyawa ini berasal dari tumbuhan
•
Mengandalkan pengikatan C dari CO2.
•
Senyawa organik sintetik diturunkan dari bahan
bakar fosil atau material tumbuhan.
Alkohol : sangat erat
hubungannya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:
- alkohol
(etanol) untuk sterilisasi
- metanol
komponen utama spritus
Alkohol : suatu kelompok senyawa organik
yang mempunyai gugus –OH.
Gugus fungsi -OH dalam alkohol disebut dengan “hidroksil”,
dengan rumus R-OH, dimana R=alkil.
Penamaan
IUPAC dan nama umum.
•
IUPAC:
–
Gantikan akhiran
-a pada nama alkana dengan -ol, beri penomoran posisi -OH
–
Rantai induk adalah rantai yang terpanjang yang
mengandung karbon yang mengikat hidroksil.
–
Hidroksil diberikan untuk nomor posisi
paling rendah.
–
Alkohol yang mengandung 2, 3, dan 4 pada substituen OH diberi
nama diol, triol, and tetrol
•
Nama Umum:
–
Nama gugus alkil diikuti kata alkohol.
–
1C = metil alkohol
; CH3OH
–
2C = etil alkohol ;
CH3-CH2-OH
–
3C = propil alkohol ; CH3-CH2-CH2-OH
•
Struktur Alkohol : R - OH
R-CH2-OH (R)2CH-OH (R)3C-OH
Primer sekunder
tersier
–
Fenol –adalah senyawa yang mempuyai gugus OH pada
cincin aromatik.
–
Kresol adalah nama umum dari isomer
o, m, dan p metilfenol.
PEMBAGIAN ALKOHOL
•
Berdasarkan jumlah gugus
OH alkohol dibedakan atas
•
1. alkohol monovalen
/monoalkohol à terdapat sebuah gugus OH
•
2. alkohol polivalen
/polialkohol ( terdapat > sebuah gugus OH )
alkohol bivalen ( 2 buah OH ) ,
trivalen ( 3 buah OH )
Berikut adalah contoh alkohol polivalen :
CH2- CH2 CH2 - CH - CH2
l l l l
l
0H
0H
OH OH OH
etilen glikol / glikol gliserol
1,2-etanadiol
1,2,3-propanatriol
Berdasarkan letak gugus OH , alkohol
dibedakan atas :
•
1. Alkohol primer :
Bila gugus OH terikat pada C
primer.
•
2. Alkohol secunder :
Bila gugus OH terikat pada C
secunder.
•
3. Alkohol tersier :
Bila gugus OH terikat pada C
tersier
( pengelompokan ini hanya berlaku untuk alkohol monovalen saja , untuk
alkohol polivalen tidak dinyatakan )
Sifat – sifat alkohol
–
Seperti air, alkohol mampu membentuk ikatan
hidrogen antar molekulnya.
- Ini berarti alkohol mendidih pada
temperatur yang lebih tinggi dari
alkana.
–
Alkohol yang mempunyai karbon 1-3 larut dalam air
dalam semua perbandingan.
–
Lebih dari
3 karbon biasanya kurang larut dalam air karena rantai karbon panjang
bersifat lebih nonpolar.
- TD alkohol
> TD alkena dengan jumlah unsur C yang sama
(etanol = 78oC, etena = -88,6oC)
- Umumnya
membentuk ikatan hidrogen
O -
H--------------------O - H
R R
- Berat jenis alkohol > BJ
alkena
- Alkohol rantai pendek (metanol,
etanol, propanol) larut sempurna dalam air (=polar)
- Alkohol rantai panjang
(butanol, pentanol, heksanol dst. sukar larut dalam air.
•
Banyak alkohol alifatik digunakan di dalam
laboratorium dan industri.
–
Isopropil alkohol
(2-propanol) digunakan sebagai antiseptik, bahan dasar parfum, kream, lotion
dan kosmetik lainnya.
–
Etilen glikol (1,2-etanadiol) – biasa dijual
sebagai antibeku (antifreeze).
•
Gliserol (1,2,3-propanatriol) – digunakan sebagai
zat pembasah dalam kosmetik, makanan, obat-obatan, juga suatu komponen lemak.
•
Etil alkohol (etanol) digunakan dalam minuman
keras dan sebagai pelarut organik dalam industri.
•
Alkohol denaturasi- yaitu
alkohol yang dijadikan bersifat racun dengan cara penambahan zat kimia lain,
seperti metanol.
•
Sebanyak 10
mL metanol telah menyebabkan
kebutaan permanen dan 30 mL menyebabkan kematian!
Reaksi-reaksi
Alkohol
- Dehidrasi Alkohol (pelepasan molekul air)
Dehidrasi
alkohol dengan asam sulfat menghasilkan alkena
Contoh:
CH3CH2OH + H2SO4--à CH2=CH2
+ H2O
etanol
etena
- Oksidasi Alkohol akan menghasilkan senyawa karbonil
-Oksidasi
alkohol primer menghasilkan aldehid
R-CH2-OH + [O]---à R-CH=O (aldehid)
- oksidasi
alkohol sekunder menghasilkan keton
R-CH- OH + [O] à R-C=O
R’ R’
- alkohol
tersier tak dapat dioksidasi
PEMBUATAN
ALKOHOL
•
Etanol dibuat melalui fermentasi disakarida (gula
tebu)
C12H22O11 +
H2O ragi -à 4 CH3-CH2-OH + 4 CO2
•
Reaksi CO dengan gas H2 pada p,t tinggi
CO + 2H2 ZnO-Cr2O3-àCH3OH
(400
C, 150 atm)
•
Reaksi Reagen Grignard (RMgX) dengan:
- keton
menghasilkan alkohol tersier
- aldehid
menghasilkan alk. Sekunder
- formaldehid
menghasilkan alkohol primer
ETER
•
Suatu senyawa organik dimana oksigen diikat pada 2
gugus karbon, dengan rumus R-O-R.
•
Penamaan eter untuk rantai terbuka hampir semuanya
diberi nama trivial sebagai alkil eter.
•
R berdasarkan urutan abjad, dan diikuti oleh eter.
•
Contoh: CH3-O-CH2-CH3
etil
metil eter
•
Jika gugus R sama, maka diberi awalan di-
•
Contoh: CH3-O-CH3
dimetil eter
•
Nama eter yang rumit menggunakan nama IUPAC, den gan menggunakan
awalan alkoksi bila terdapat
lebih dari satu alkoksil (RO) atau terdapat suatu gugus fungsioanal lainnya.
•
CH3OCH2CH2OCH3 1,2-dimetoksietana
•
CH3CH2OCH2CH2CH2OH 3-etoksi-1-propanol
•
Dietil eter suatu nama eter yang biasanya disebut
dengan “eter”
–
Bersifat anestetik
–
Sangat mudah terbakar dan dapat menyebabkan rasa
muak.
•
Kelarutan dalam air sedang
Sifat fisika eter :
•
Senyawa eter rantai C pendek berupa cair pada suhu
kamar dan TD nya naik dengan penambahan unsur C.
•
Eter rantai C pendek mudah larut dalam air, eter
dengan rantai panjang sulit larut dalam air dan larut dalam pelarut organik.
•
Mudah terbakar
•
Unsur C yang sama TD eter > TD alkana dan <
TD alkohol (metil n-pentil eter 100oC, n-heptana 98oC,
heksil alkohol 157oC).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar