Minggu, 13 Maret 2016

Alkohol



ALKOHOL
Sebelumnya kita pahami dulu mengenai…
Asal-usul Senyawa Organik
         Secara alami dijumpai pada tumbuhan, hewan dan bahan bakar fosil.
         Semua senyawa ini berasal dari tumbuhan
         Mengandalkan pengikatan C dari CO2.
         Senyawa organik sintetik diturunkan dari bahan bakar fosil atau material tumbuhan.

Alkohol :   sangat erat hubungannya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:
          - alkohol (etanol) untuk sterilisasi
          - metanol komponen utama spritus
Alkohol : suatu kelompok senyawa organik yang mempunyai gugus –OH.
Gugus fungsi -OH dalam alkohol disebut dengan “hidroksil”, dengan rumus      R-OH, dimana R=alkil.
Penamaan IUPAC dan nama umum.
         IUPAC:
        Gantikan akhiran  -a pada nama alkana dengan -ol, beri penomoran posisi -OH
        Rantai induk adalah rantai yang terpanjang yang mengandung karbon yang mengikat hidroksil.
         Hidroksil diberikan untuk nomor posisi paling rendah.
        Alkohol yang mengandung  2, 3, dan 4 pada substituen OH diberi nama  diol, triol, and tetrol
         Nama Umum:
        Nama gugus alkil diikuti kata alkohol.
        1C = metil alkohol  ; CH3OH
        2C = etil alkohol     ; CH3-CH2-OH
        3C = propil alkohol  ; CH3-CH2-CH2-OH
         Struktur Alkohol : R - OH
          R-CH2-OH             (R)2CH-OH            (R)3C-OH
          Primer                   sekunder                 tersier
        Fenol –adalah  senyawa yang mempuyai gugus OH pada cincin  aromatik.
        Kresol  adalah nama umum  dari isomer  o, m, dan  p  metilfenol.
PEMBAGIAN ALKOHOL
         Berdasarkan jumlah gugus OH alkohol dibedakan atas 
         1. alkohol monovalen /monoalkohol  à terdapat sebuah gugus OH     
         2. alkohol polivalen /polialkohol  ( terdapat > sebuah  gugus OH )
        alkohol bivalen ( 2 buah OH ) , trivalen ( 3 buah OH )
        Berikut adalah contoh  alkohol polivalen :
        CH2- CH2                          CH2  - CH - CH2
         l         l                                 l        l       l
        0H      0H                            OH    OH   OH
       etilen glikol / glikol               gliserol
      1,2-etanadiol                        1,2,3-propanatriol
Berdasarkan letak gugus OH , alkohol dibedakan atas :
         1. Alkohol primer         :  Bila gugus OH terikat pada C
                                            primer.
         2. Alkohol secunder    :   Bila gugus OH terikat pada C
                                            secunder.
         3. Alkohol tersier         :   Bila gugus OH terikat pada C
                                             tersier
    ( pengelompokan ini hanya berlaku untuk alkohol monovalen saja , untuk alkohol polivalen tidak dinyatakan )



Sifat – sifat alkohol
        Seperti air, alkohol mampu membentuk ikatan hidrogen antar molekulnya.
-      Ini berarti alkohol mendidih pada temperatur  yang lebih tinggi dari alkana.
        Alkohol yang mempunyai karbon 1-3 larut dalam air dalam semua perbandingan.
        Lebih dari  3 karbon biasanya kurang larut dalam air karena rantai karbon panjang bersifat lebih nonpolar.
-      TD alkohol > TD alkena dengan jumlah unsur C yang sama   (etanol = 78oC, etena = -88,6oC)
-      Umumnya membentuk ikatan hidrogen
                     O - H--------------------O - H
                    R                                 R
- Berat jenis alkohol > BJ alkena
- Alkohol rantai pendek (metanol, etanol, propanol) larut sempurna dalam air (=polar)
- Alkohol rantai panjang (butanol, pentanol, heksanol dst. sukar larut dalam air.
         Banyak alkohol alifatik digunakan di dalam laboratorium dan industri.
        Isopropil alkohol (2-propanol) digunakan sebagai antiseptik, bahan dasar parfum, kream, lotion dan kosmetik lainnya.
        Etilen glikol (1,2-etanadiol) – biasa dijual sebagai antibeku (antifreeze).
         Gliserol (1,2,3-propanatriol) – digunakan sebagai zat pembasah dalam kosmetik, makanan, obat-obatan, juga suatu komponen lemak.
         Etil alkohol (etanol) digunakan dalam minuman keras dan sebagai pelarut organik dalam industri.
         Alkohol denaturasi- yaitu alkohol yang dijadikan bersifat racun dengan cara penambahan zat kimia lain, seperti metanol.
         Sebanyak  10 mL  metanol telah menyebabkan kebutaan permanen dan 30 mL menyebabkan kematian!

Reaksi-reaksi Alkohol
  1. Dehidrasi Alkohol (pelepasan molekul air)
          Dehidrasi alkohol dengan asam sulfat menghasilkan alkena
          Contoh: CH3CH2OH +  H2SO4--à    CH2=CH2 + H2O
                         etanol                               etena
  1. Oksidasi Alkohol akan menghasilkan senyawa karbonil
          -Oksidasi alkohol primer menghasilkan aldehid
          R-CH2-OH + [O]---à R-CH=O (aldehid)
          - oksidasi alkohol sekunder menghasilkan keton
          R-CH- OH  + [O] à  R-C=O
                R’                           R’
          - alkohol tersier tak dapat dioksidasi
PEMBUATAN ALKOHOL      
         Etanol dibuat melalui fermentasi disakarida (gula tebu)
          C12H22O11 + H2O     ragi  -à     4 CH3-CH2-OH  + 4 CO2
         Reaksi CO dengan gas H2 pada p,t tinggi
          CO + 2H2     ZnO-Cr2O3-àCH3OH
                             (400 C, 150 atm)
         Reaksi Reagen Grignard (RMgX) dengan:
          - keton menghasilkan alkohol tersier
          - aldehid menghasilkan alk. Sekunder
          - formaldehid menghasilkan alkohol primer









ETER
         Suatu senyawa organik dimana oksigen diikat pada 2 gugus karbon, dengan rumus  R-O-R.
         Penamaan eter untuk rantai terbuka hampir semuanya diberi nama trivial sebagai alkil eter.
         R berdasarkan urutan abjad, dan diikuti oleh eter.
         Contoh: CH3-O-CH2-CH3
                                 etil metil eter
         Jika gugus R sama, maka diberi awalan di-
         Contoh: CH3-O-CH3  dimetil eter
         Nama eter yang rumit  menggunakan nama IUPAC, den gan menggunakan awalan  alkoksi bila terdapat lebih dari satu alkoksil (RO) atau terdapat suatu gugus fungsioanal lainnya.
         CH3OCH2CH2OCH3                 1,2-dimetoksietana
         CH3CH2OCH2CH2CH2OH        3-etoksi-1-propanol        

         Dietil eter suatu nama eter yang biasanya disebut dengan “eter
        Bersifat anestetik
        Sangat mudah terbakar dan dapat menyebabkan rasa muak.
         Kelarutan dalam air sedang
Sifat fisika eter :
         Senyawa eter rantai C pendek berupa cair pada suhu kamar dan TD nya naik dengan penambahan unsur C.
         Eter rantai C pendek mudah larut dalam air, eter dengan rantai panjang sulit larut dalam air dan larut dalam pelarut organik.
         Mudah terbakar
         Unsur C yang sama TD eter > TD alkana dan < TD alkohol (metil n-pentil eter 100oC, n-heptana 98oC, heksil alkohol 157oC).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar